Tuesday, March 15, 2016

ANIMASI IDOL JEPANG DAN FANS FANATIKNYA

ANIMASI IDOL JEPANG DAN FANS FANATIKNYA


Sebelumnya mari kita bahas dahulu suatu istilah dalam dunia fans di jepang, yaitu wota. Wota itu asalnya dari kata Otaku(オタク)dalam bahasa jepang, dulu konotasi-nya negatif, dan sering di deskripsikan sebagai orang yang anti-sosial dan tidak pernah keluar rumah, tetapi seiring berjalannya waktu konotasi nya malah berubah, dan Otaku ditulis sebagai wotaku(ヲタク)(dibaca “Ootaku”) untuk membedakan dari konotasi Otaku yang dulu. Wotaku(ヲタク)juga bisa disebut wota(ヲタ)(dibaca “Oota”).

Definisi Otaku adalah “orang yang punya dedikasi tinggi terhadap hobby-nya”.
Otaku adalah subculture yang umumnya mengarah pada penggemar anime dan manga, tapi wota juga banyak macamnya contohnya Seiyuu (pengisi suara) wota, Idol wota, Anime wota, dan lain-lain.

Lalu apa itu wota ?
Wota adalah orang-orang yang mempunyai dedikasi tinggi untuk mendukung dan mengikuti perkembangan idola mereka. Antusiasme dan obsesi yang mereka punya lebih tinggi dari fans. Ada wota yang buat kue ulang tahun untuk ultah Idolanya dan merayakannya sendiri. memeluk bantal bergambar idolanya itu saat tidur, Dekorasi bernuansa Idol di kendaraan seperti mobil atau sepeda motor, hingga kamar yang didekorasi hingga bernuansa tentang idol kesukaannya. Mengkoleksi barang-barang yang berbau Idol pun juga bukan hal yang jarang.

Lalu kali ini penulis ingin membahas tentang animasi idol. Siapa yang tidak tahu animasi, Animasi adalah yang merupakan hasil dari pengolahan gambar sehingga gambar tersebut menjadi bergerak.  Ya singkatnya bisa di sebut gambar bergerak. Di Indonesia mungkin lebih terkenal dengan istilah “Kartun”. Di Jepang animasi ini biasa disebut “Anime”.

Belakangan ini sedang maraknya suatu animasi jepang yang bertemakan “idol”. Idol ini biasanya adalah sebuah grup entertainer di jepang umumnya mereka bernyanyi ,menari ,hingga menjadi pengisi suara dalam serial anime di Jepang. Di awal 2007 di jepang rilis sebuah  serial anime berjudul  “IDOLM@STER”. Anime ini berhasil memikat hati para penontonnya dan tak sedikit yang menjadi fans dari anime tersebut karena memang karakternya yang dibuat imut. Karena banyaknya fans, makin banyaklah yang menjual merchandise bertemakan anime itu. Bahkan tak sampai disitu saja  IDOLM@STER inipun sampai dibuatkan sebuah live concert nya. Dimana pada konser tersebut pengisi suaranya lah yang tampil.

Sama seperti  IDOLM@STER  ditahun 2013 muncul lagi sebuah serial  anime juga bertemakan idol yaitu ”Love Live! School Idol Project”. Tak kalah dari terdahulunya yaitu IDOLM@STER , Love Live! School Idol Project tergolong lebih marak dan "Kekuatan" Love Live! ini saking tidak terbendungnya sampai mengancam popularitas Idolm@ster, sehingga mengakibatkan "Idol wars". "Idol wars" ini lebih sering terlihat dalam website social media, dimana "Producers" dan "Love Livers" saling menunjukkan kalau idol mereka itu yang terbaik, tidak jarang pun beberapa diantara mereka melakukan aksi yang dapat dibilang "anarkis", namun, itu semua hanyalah sekedar sensasi dalam media sosial saja.

Namun kecintaan para fans terhadap idolnya tersebut tak jarang dari mereka yang melakukan hal yang tidak sewajarnya.  Sebut saja wota dari anime “love live!” ,jadi ada seorang lelaki yang sangat cinta pada idolanya di love live!, ia sampai menghabiskan  dan menarik semua uangnya dari bank sebanyak jutaan yen (yang berarti ratusan juta rupiah) demi sebuah game bertemakan love live! Yang dimainkannya, meski tak memastikan ia sukses dalam game itu saat mengeluarkan uang sebanyak itu.

Tidak kalah hebohnya adalah fans dari iDOLM@STER yang membuang 2000USD setara dengan lebih dari 20 juta rupiah untuk card board 1:1 dari karakter-karakter iDOLM@STER. Card board ialah sebuah papan bergambar tokoh-tokoh dari serial animasi tersebut yang ber-skala 1:1.

Sekitar tahun 2015 kemarin, Sebuah Arcade game di jepang, terdapat sebuah ide dari para staff untuk memikirkan cara untuk mengungkapkan perasaan dari para fans Love Live untuk mengungkapkan perasaan mereka kepada karakter yang mereka sukai, “mengapa tidak memberikan fans sebuah tempat di mana mereka dapat berlutut dan membuat persembahan kepada Dewi di anime mereka?”
Walaupun  Sega dikenal sebagai perusahaan video game, perusahaan ini juga yang membuat merchandise utama untuk Love Live! .Anda akan sering menemukan arena bermain di Jepang diisi dengan Area Love Live! catcher machine dan menampilkan promosi lainnya yang bertemakan Love Live!

Jadi game nya berbentuk seperti ada 9 Tikar tepat didepan Poster dari 9 Karakter Idol tersebut, tikar tersebut ditunjukan kepada fans yang merasa ingin bersujud dan memberi sembah.
Para staff karyawan juga telah menyediakan tempat untuk membeli manisan, seperti Kue untuk para fans yang rela membelikan Kue kepada “Dewi” pujaan mereka masing masing untuk sesajen atau sesembahan.
Para staff mendapatkan keuntungan dari datangnya pelanggan yang banyak mengunjungi game juga mendapatkan keuntungan dari penjualan item item Love Live! yang juga ditawarkan disana.

Berbeda  lagi di negri Tiongkok, karena kesuksesan Love Live!  kereta bergambar para karakter serial anime tersebut yang berjalan di jalur kereta bawah tanah di sana. Adanya kereta bergambar ini membuat para penggemarnya senang, saking senangnya mereka pun rela menyembah kereta-kereta tersebut. Tak hanya sampai disitu fans ini pun bersujud ketika kereta tersebut lewat. Perilaku seperti ini sepertinya membuat seorang pria di sekitar “para penyembah” ini cukup geram dan kesal. Kemudian pria tersebut menyiram kepala salah satu dari mereka dengan air kemasan botol saat penggemar tersebut menyembah keretanya. Pria itu berpakaian serba hitam dan membawa sebatang benda panjang, beberapa mengidentifikasi benda tersebut sebagai katana, namun dari bentuk dan adanya lipatan-lipatan di batang tersebut, penulis mengira benda itu hanyalah payung yang disarungkan yang dibawa olehnya.
Dan untungnya, batang tadi tak perlu digunakan, karena mereka tahu menyelesaikan masalah dengan kekerasan bukan cara yang manusiawi. Tetapi, menyiram air ke kepada orang lain pun bukan juga hal yang baik. Apabila memang ingin menyadarkan seorang penggemar fanatik, cobalah dulu menegur dan menasehatinya dengan baik, agar tidak menimbulkan tindak kekerasan.

Dikasus lain,di tahun 2014 anime Idolm@ster mendapat anime movie nya yang berjudul “The Idolmaster Movie: Kagayaki no Mukougawa he!” . Anime movie ini berhasil meraih hasil penjualan tiket dengan jumlah yang cukup besar, yaitu menembus 500 juta Yen, dengan jumlah penonton sekitar 33.000 orang. Pada tanggal 11 April 2014 di bioskop Shinjuku Wald, diadakan acara untuk merayakan akhir penayangan The Idolmaster Movie: Kagayaki no Mukougawa he!. Di acara ini Takahashi Yuuma selaku perwakilan dari aniplex mengungkapkan statistik penonton film layar lebar ini. Di Shinjuku Wald sendiri, film ini diputar selama 11 minggu sejak tanggal 25 Januari 2014 dengan total penonton sekitar 4.100 orang untuk Shinjuku Wald, dan total penonton di seluruh Jepang berjumlah sekitar 450.000 orang.

Pada saat acara berlangsung, diadakan survey kepada para penonton tentang berapa kali mereka sebenarnya telah menonton film ini. Pada saat ditanyakan berapa orang yang menonton 10 kali, jumlah orang yang mengangkat tangan sangat banyak dan tidak dapat dihitung. Setelahnya, terus ditanyakan dengan penambahan kelipatan 5 dan masih banyak orang-orang yang mengangkat tangannya. Sampai pada akhirnya 90-100 kali disebutkan, baru akhirnya didapat dua orang yang menonton paling banyak yaitu 102 kali dan 91 kali.

Yang berarti 11 minggu adalah kurang lebih 77 hari, yang berarti orang tersebut menonton lebih dari satu kali setiap harinya. Dengan harga tiket yang rata-rata 1800 yen, berarti dia sudah menghabiskan kurang lebih 180 ribu yen atau lebih dari 20 juta Rupiah hanya untuk menonton film tersebut berkali-kali.

Lalu di lingkungan yang tidak jauh dari penulis sendiri ada beberapa teman penulis, yang mengaku sebagai fans dari Idolm@ster dan love live!  , ada yang telah menghabiskan jutaan rupiah untuk menghias sepeda motor dan mobil nya sendiri untuk hanya bertemakan anime tersebut , belum lagi ada yang untuk membeli merchandise yang tidak murah dan lain-lain.
Dampak dari itu semua bisa menyebabkan biaya hidup lainnya yang harus ditekan hemat seperti untuk makan , untuk keperluan kuliah , kos-kosan hingga hariannya. Bahkan ada teman penulis yang sempat jatuh sakit karena tidak makan dengan teratur karena uangnya telah banyak terkuras untuk urusan idol yang ia cintai. Lalu ia berpesan pada penulis dengan nada bercanda sempat bertanya-tanya tentang yang telah menimpanya ini “ Janganlah berani khilaf jajan banyak kalau tidak kuat hanya makan nasi dengan kecap.” Begitu ujarnya sambil tertawa.

Jadi dari kasus-kasus di atas tadi fenomena fans idol itu sebenarnya cukup membuat kita miris. Hal-hal tidak rasional, aneh bahkan menjijikan itu hanya untuk idola nya bahkan yang tidak nyata di kehidupan sekalipun, dan mengeluarkan uang yang sangat banyak. Menyukai idol tak lagi hanya sekedar hobi, namun telah menjadi “gaya hidup” yang harus dipenuhi, kira-kira itulah yang terjadi saat ini. Yang lebih hebat lagi, para wota ini tidak hanya menyukai wanita asli tulen yang bisa kita sentuh di kehidupan nyata ini, namun juga idol 2 Dimensi  Para wota dihipnotis oleh para idol yang tidak nyata tersebut sehingga tidak bisa melepaskan diri dari mereka.

Apa yang mereka dapatkan dari menjadi fans ,menjadi wota menjadi fanatik terhadap animasi yang tidak nyata sekalipun. Menghabiskan uang untuk mereka perusahaan yang membuat animasi itu ? mendapatkan berhala yang banyak?, ya memang itu semua mungkin tidak mengganggu orang sekitar anda. Bahkan setelah melakukan aktivitas tadi pun tak membuat idola kita yang hanya dua dimensi itu bisa senang dan merayakannya bersama-sama dirumah.

Ya memang semua yang berlebihan tidak baik, contoh dari kasus-kasus tadi adalah yang buruk.bagi penulis sendiri mengidolakan sesuatu itu tidak apa-apa,tapi lantas atas idola yang kita idolakan jangan membuat kita lupa terhadap dunia yang kita jalani sekarang. Kita harus bisa mengklasifikasi mana yang lebih penting dan jangan sampai kita kehilangan cinta kepada diri sendiri dan mementingkan suatu yang tidak nyata seperti idola yang berbentuk dua dimensi ini. Dan jangan sampai prioritas kita ini dari “harus makan nasi” jadi “harus sayang istri dua dimensi”. Menjadi fans itu tak apa-apa akan tetapi setidaknya jangan sampai lupa diri.

“Too much of anything is good for nothing”







 Referensi: